Menyulam aksara di heningnya pagi
di antara bias mentari yang mulai menyapa
ada kehangatan hadir bersama mekarnya bunga

setangkup asa dan segenggam doa
terucap bak tetesan embun yang jatuh
membasahi pucuk pucuk daun
begitu damai disertai nyanyian murai
seolah ada secercah bahagia
terbawa pada kepak sayapnya
suara alam memecah sunyi
air mengalir bergemericik di sela bebatuan
menyuburkan sawah ladang yang terhampar
ada nafas terhela dengan ketika jemari terangkat
di atas permadani suci
ada seuntai harapan ketika raga sujud sepenggala
mengucap puja dan puji
Walau matahari menyeruput tetesan embun di atas daun
namun tetap kubiarkan setiap bulir air mata menggenangi sudut jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar