Selasa, 29 Mei 2012

♥ Berhati-Hati Ketika Mengharap.. ♥

Bismillah.............
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatu

"Untuk apa kita mengharap pada seseorang yang tidak tahu mengharap kepada Allah?"

Pengharapan adalah sesuatu yang dapat memberikan kekuatan.


Walaupun kita berada dalam suatu kesusahan yang sangat berat, pengharapan akan memberikan kesegaran kepada iman untuk sentiasa bertahan.

Kita percaya bahwa masih ada jalan keluar kepada permasalahan.

Kita percaya bahwa pasti ada pertolongan.

Namun, pada siapa harus kita berikan pengharapan tersebut? Adakah pada makhluk seperti kita yang juga tak punya untuk memberi?

Atau pada Alah yang sentiasa menanti untuk diseru nama-Nya pagi dan petang? Bahkan Dialah yang memenuhi segala permintaan.

Seringkali kita meletakkan harapan yang tinggi kepada manusia untuk dipenuhi.

Padahal orang yang kita harapkan tersebut tak berdaya untuk memenuhi harapan dirinya sendiri.

Adalah lebih bahaya kalau orang yang kita harapkan sebenarnya tak pernah mengharap kepada Allah sekalian alam.

Dia menggantungkan kepercayaan kepada dirinya semata-mata tanpa sedikitpun merasa terikat dengan ketentuan Allah.

Jika orang begini yang kita harapkan, adakah dia akan membawa kita mendekati Allah?

Harapan tak tertunai, bahkan iman terungkai-rungkai ikatannya.

"Jangan risau, kalau aku ada, mesti ok punya semua benda."

"Hanya aku seorang yang boleh diharapkan."

Kata-kata sombong apakah itu? Seolah-olah dirinya adalah Allah yang menentukan segala keadaan.

Tanpa dia, mungkin keadaan menjadi kurang baik. Namun, dengan dia, adakah keadaan semestinya baik tanpa izin Allah..?

Jika ada orang yang kita harapkan mengatakan begitu, berhati-hatilah, boleh jadi kita sedang mengharap pada yang tidak tahu mengharap kepada Allah.

Bukan tidak boleh kita percaya diri, meletakkan harapan kepada manusia.

Namun, cukuplah harapan itu selayaknya yang patut.

Jangan sampai harapan itu melampaui harapan tertinggi yang seharusnya diberikan kepada Allah mutlak.

Tak ada gunanya mengharap kepada seseorang yang tidak tahu mengharap kepada Tuhan, karena kelak kita akan disesatkannya.

Pengabdian kita kepada Allah akan tersalur.

Berharaplah kepada manusia untuk berbuat sekadar kemampuannya, namun keizinan untuk sesuatu itu terjadi tetap harus dikembalikan urusannya kepada Allah.

Pengharapan yang tidak patut kepada manusia selalu terjadi tanpa kita sadari. Pengharapan yang tidak langsung diikat dengan pengharapan kepada Allah.

Contohnya, selalu kita terlalu mengharap manusia memberikan cinta kepada kita sedangkan Allah yang menumbuhkan cinta dalam hatinya.

Kenapa tidak berdoa saja kepada Allah agar mengaruniakan rasa cinta tersebut?

Walaupun pengharapan tidak memasungkan ikhtiar, namun pengharapan yang tepat akan menjadikan ikhtiar kita lebih berkat.

"Ya Allah, Engkau berikanlah kekuatan kepada dia untuk melaksanakan tugas yang aku berikan."

Itulah bentuk pengharapan yang lebih baik. Tidak ada daya dan upaya melainkan dengan izin-Nya.

Tuntasnya, hubungan berbentuk horizontal yang tidak diikat dengan hubungan vertical akan menimbulkan kegoyahan.

Horizontal saya maksudkan sebagai hubungan sesama manusia, vertical sebagai hubungan dengan pencipta.

Hubungan horizontal yang tidak ada ikatan vertical adalah ibarat sebuah kipas syiling yang berputar tanpa tergantung pada syiling, putarannya bukan menyejukkan, tapi menghancurkan.

Jauhkanlah diri kita dari berharap secara keterlaluan kepada manusia sehingga langsung melupakan pengharapan kepada Allah.

Lebih parah kalau manusia yang kita harapkan itu memang tak pernah mengharap kepada Allah.

Manusia terbatas kemampuannya sedangkan Allah tak ada istilah tidak mampu bagi-Nya.

Apabila Dia mengatakan jadi, maka jadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar