Barangkali, kepanikan yang melanda dirimu
hanyalah serupa gerhana
yang melintas sekilas
lalu pergi meninggalkan sebaris jelaga di hatimu
bersama tangis getir disepanjang jejaknya
Sementara dia, yang berjarak dengan rindu padamu
tersenyum sembari membawa cahaya musim semi
meninggalkan sisa luka di tepian batinmu
dan airmata yang mengalir di sepanjang sungai kenangan
serta rasa sesal pada harapan dan cinta
yang telah kau semai diam-diam di ladang impian
“Barangkali”,katanya lirih,”tempatku pulang,
ada disana dan bukan disini”
Dan rona merah jambu diwajahmu sontak berubah
jadi selaksa awan kelam
yang luruh satu-satu menjelma benang-benang hujan
menggenangi palung jiwamu yang mendadak rapuh
dan lunglai tanpa daya
“Tempatnya berlabuh seharusnya pada dermaga ini,” tuturmu sedih
bersama embun yang meruap perlahan
dan impian lumat dalam gigil menggetarkan
yang membingkai selasar hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar