ku pandang sekilas ke luar jendela
ternyata hujan masih belum jua reda
ingin rasanya aku teriak sekeras kerasnya
meluapkan semua gemuruhnya jiwa
hujan kenapa kau tak jua mau mengerti aku
aku yang lagi rindu
rindu yang selalu terkalahkan oleh ego
batinku menangis setiap aku memandangimu
foto usang di memo laptopku
angin kenapa kau hadir selalu tak bersamanya
tolang sampaikan salamku
aku yang sangat rindu suaranya
rindu ingin bercanda seperti dulu
semoga dia merasakan seperti yang aku rasakan pula
jujur aku serasa tak mampu
nuraniku terlunta,tercabik oleh cercahan kata
kata yang amat menyiksa
bahwa aku sangat merindukannya
tapi kayaknya semuanya telah tiada
tak ada kata yang sekirannya mampu menghapus semua
kau telah pergi dengan langkahmu
menolehpun tak mau apalagi menyapaku
rindupun tak ada apalagi menoleh ke sana
yang ada hanya kebencian yang semakin merajalela
kata rindu itu telah menjelma jadi benci
sadarkan aku wahai angin......
bangunkan aku yang selalu mimpi
bangunkan aku yang selalu menanti
izinkan aku mengucapkan kata kata ini
karna sesungguhnya aku sangat mencintai
biarlah rasaku ini kan ku bawa sendiri
AISYITERU.................
kadang ku berfikir
akankah kita bisa kembali lagi
bisakah kita saling memperbaiki
mampukah kita melewati semua ini
yang sama sama mementingkan ego kita
apapun yang terjadi
bagaimanapun nanti
dan sampai kapanpun
AISYITERU..........
diare usangku kau saksi bisu
setiap ada waktu ku slalu mencoretimu
di atas kertas putihmu aku mengadu
ntah apa itu yang di bilang kaku
di setiap waktuku selalu ada bayangmu
tak sanggup rasanya jiwaku
memendam rasa yang semakin bergelayut di kalbu
ya Allah tolong hambamu
hatiku menjerit ingin berontak
memerangi ego.....
entah apa ini namanya
aku gak ngerti
aku hanya ingin menuliskan
apa yang aku alami saat ini
lelah sudah ku menanti
tiap hari seperti tak ada gairah menatap hari
setiap waktuku hanya terlewati tanpa arti
pupus sudah semua mimpi mimpi
tanpa mampu aku menghalangi
semoga kau bisa memahami
AISYITERU....................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar