malam musim dingin
alunan semilir angin
menerpaku...........
meresap dalam pori pori kulitku
menghujam dalam ruang hati
malam yang hampa
ku hanya berteman sepi
bersama sekeping hati
yang terlunta
ku rindukan dia memberi cahaya
cahaya api kehangatan
agar rasa hampa mencair
meleleh dan akhirnya menghilang
bersama kabut malam
tapi,harapku tinggal harapan
dia tak kunjung datang
dia telah pergi
membawa segenggam kekecewaan
di iringi oleh kepedihan
pedih karena ucapku yang tak tercerna**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar