Memang tak mudah memperbaiki sebuah kesalahan,sebuah tinta hitam yang mencoret di atas kertas putih tak bisa di hapus,dia akan melekat dan selamanya menjadi penghias kertas itu.Sebuah persahabatan yang selama bertahun tahun di bina dengan susah payah,bertahun tahun memupuknya dalam sekejap luluh lantak bersama kejamnya sebuah pernyataan.
Pahit sangat pahit untuk di telan,bahkan terlalu MUNA kalau bisa bilang ahhhhhhh...nyantai,ada pepatah "dalamnya laut bisa di ukur namun dalamnya hati siapa yang tau"memang benar sekali,hidup tak kan berarti tanpa orang lain,hidup tak akan lengkap tanpa adanya teman,bisa saling berbagi,curhat,dan saling mengisi.
Bertindak tanpa berfikir terlebih dulu,bibir berucap tanpa memakai nalar,karna masalah pribadi menghancurkan segala galanya,ketulusan yang tertanam dalam hati terkikis oleh egonya hati yang kurang bersyukur,tanpa di sangka sebuah pribadi yang kurang mengerti nilai nilai keimanan akan mudah tergelincir oleh arus omongan yang tanpa berpondasi.
Iblis dan syetan berada di mana mana,siapa yang lena dialah yang menjadi mangsanya,sebuah ketulusanpun terabaikan,bertahun tahun membina sebuah Istana megah di tengah ramainya dunia namun bisa hancur berantakan dalam sekejap oleh gempa.
Sebuah ketulusan hati yang telah ternanam haruskan goyah....?hati terasa di iris belati tajam sungguh teramat menyakitkan fakta yang berbicara.Orang yang di anggap segalanya ternyata mampu membuat sebuah bola bening menitikkan kristalnya.
Iman,Islam dan ikhsan Insyaallah mampu mengembalikan puing puing yang pernah terkoyak oleh badai kehidupan,Allah maha tau atas apa yang semuanya terjadi,termaafkan sebelum meminta maaf,biarpun menorehkan luka yang teramat dalam,mencoba untuk bangkit dan tetap tersenyum walaupun nyeri terkadang menghampiri,sebuah ketulusan yang benar benar tercabik oleh ganasnya nafsu dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar