Rabu (24/10) bakda dhuhur kau berangkat memenuhi panggilan ke rumah Allah, persiapan di mulai dari pagi, membawa bekal secukupnya, uang secukupnya, bersama kedua orang temanmu saling bekerja sama dalam membawa bekal keberangkatan.
Satu jam perjalanan dari Haddah ke Makkah, sampai di sana langsung berbaur dengan jama'ah haji lainnya, setelah berganti pakaian Ikhrom mereka bertiga menuju masjidil haram untuk menunggu melaksanakan sholat Ashar berjamaah.
Komunikasi terputus karna saking banyaknya jamaah haji dari berbagai penjuru dunia, semalam entah jam berapa kau menelponku bilang kalau selesai melaksanakan Thowaf, lagi istirahat sebentar terus melanjutkan perjalanan ke Mina, aku hanya menjawab...hati hati cintaku, calon imamku, jaga hati, jaga kesehatan, jaga stamina, doaku selalu mengiring langkahmu dalam memenuhi rukun Islam yang ke lima itu, semoga lancar semuanya.
Tadi pagi jam 10.45 kau menelponku mengabarkan kalau abis subuhan dan mengeluhkan kakimu terasa bengkak dan sakit sekali, karna kemaren jalan terus dari Thowab sampai sa'i, aku suruh ke hotel yang di tempati mbak Romlah jamaah haji dari desaku, untuk minta air hangat di buat mbasuh kakimu biar agak lancar peredaran darahnya.
Di Ol Skypemu tadi pagi kau tampak lelah sekali dengan balutan kain ikhrommu, ada kesucian di balutan itu walau sudah lusuh warnanya karna di pakai dari semalaman, cuman sebentar aku bisa melihat raut wajahmu karna takut batrenya habis, karna harus antri kalau mau ngecas.
Sekarang di Hong Kong jam 23.54 aku belum bisa memejamkan mata karna memikirkanmu, tadi aku coba mengirimkan sms tapi tanpa ada jawaban darimu, mungkin batremu habis atau kehabisan pulsa, atau kenapa ahhhhhhh.............................
Di sana jam 6.55 waktu maghrib di daerah arabia, semoga kau dalam keadaan sehat dan dijaga oleh Allah untukku.Aku di sini selalu memikirkanmu dan terus mendoakanmu semoga kau baik baik saja bisa menjadi haji yang mabrur Aamiin.................
Dalam gelapnya malam aku memejamkan mata
Namun naluri terus melayang ke angkasa
Menari nari dalam syurga nirwana
Menjemput impian yang menyelinap di ujung dunia
Mata terpejam namun fikiran menerawang
Akankah kau baik baik di sana
Ataukah sedang kesulitan
Seiring hembusan angin malam ini
Aku membisikkan suara hati
Untukmu yang senantiasa aku doakan
Dalam dekapan malam mengiring langkahmu
Seraut wajah sayu menanti kabarmu semoga kau tetap terjaga dalam setiap langkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar